Singaraja - Dies Natalis ke-31 Universitas Pendidikan Ganesha sukses digelar selama sepekan terakhir, tentu saja dalam Dies Natalis tahun ini menciptakan momen berkesan bagi seluruh civitas akademika Undiksha. Dalam serangkaian kegiatan yang meriah, melalui wawancara dengan beberapa mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi dan kegembiraan terhadap perayaan ulang tahun kampus mereka.
Sebagai salah satu mahasiswa aktif, I Komang Apriyatama Saputra atau biasa disapa Apri mahasiswa semester 3 dari Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK), berbagi pengalaman tentang kontribusinya dalam memeriahkan acara Dies Natalis. Meskipun memiliki kesibukan di rumah, Apri mengikuti acara pembukaan sebagai salah satu partisipan yang ikut dalam parade dan menjadi supporter dalam lomba bulutangkis dan lomba basket. Ketika ditemui, ia juga sedang mewakili program studinya dalam menjaga stand Expo Dies Natalis di hari ke-6.
Kegiatan yang paling berkesan menurutnya yaitu ketika acara pembukaan, "Aku merasa pembukaannya bener-bener beda banget, memang paradenya itu sebelumnya (tahun lalu) diadakan dan sekarang kembali diadakan cuma yang paling berkesan itu saat penari joged itu ada untuk memecahkan Rekor MURI. Jadi itu bener-bener rame banget dan hatiku kayak kesentuh karena kita juga melestarikan budaya joged itu dari joged yang sebelumnya di mata orang-orang itu negatif sekarang tentunya menjadi tidak negatif dan bahkan budaya seperti inilah yang harus kita lestarikan. Jadi ini merupakan salah satu pencapaian yang benar-benar positif banget dan harus didukung sih dari Dies Natalis ke-31," ungkap Apri di Lapangan Santiago, Undiksha, Senin (15/1/2024).

Tanggapan mahasiswa aktif lainnya ketika diwawancarai di Lapangan Santiago, Undiksha, Senin (15/1/2024) Ni Putu Ratih Diana Putri dan Ni Nyoman Triartayani yang merupakan mahasiswi semester 1 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan parade di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Ketika mereka dimintai keterangan mengenai kegiatan yang paling berkesan menurut mereka berdua, masing-masing memiliki pendapatnya sendiri, “Dari serangkaian kegiatan Dies Natalis Undiksha ke-31, bagi saya itu ada dua kegiatan yaitu yang pertama tentunya di parade Undiksha karena dalam parade itu terdapat kegiatan yang bernama joged, dimana joged ini termasuk ke dalam prestasi Undiksha yang meraih Rekor MURI yang mana hal tersebut merupakan prestasi nasional yang diraih oleh Undiksha. Kegiatan yang kedua adalah kegiatan dari expo, yang dimana yang saya ketahui ternyata tahun lalu expo ini belum ada dalam kegiatan Dies Natalis Undiksha, jadi ini adalah expo pertama yang dilaksanakan Dies Natalis Undiksha,” ujar Ratih.
“Menurut saya yang paling berkesan itu di konser Bagus Wirata, kebetulan saya fans berat dari Bagus Wirata jadi saya sangat menikmati konser tersebut apalagi konsernya gratis,” ungkap Triartayani sambil tersenyum cerah, ekspresi kebahagiaannya terpancar jelas dari kedua matanya.

Selanjutnya tanggapan lain dari mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) semester 5, Putu Dimas Pramudita. Ia menjelaskan bahwa selama kegiatan Dies Natalis ke-31 ini berlangsung ia sudah berpartisipasi dalam lomba logo Dies Natalis ke-31 dan mendapatkan juara 2, menjaga stand Expo LPPM (360 Video Booth), serta berpartisipasi menjadi supporter di beberapa lomba.
“Yang paling berkesan adalah joged Rekor MURI 1.131 karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang positif untuk menggali dan menaikkan citra nama joged bumbung itu menjadi lebih positif, itu sangat berkesan menurut saya dalam rangkaian acara Dies ke-31,” ungkap Dimas di Lapangan Santiago, Undiksha, Senin (15/1/2024).
Lalu bagaimana sih tanggapan mereka sebagai mahasiswa dan mahasiswi aktif Undiksha terkait konser musik nasional gratis yang difasilitasi oleh Universitas Pendidikan Ganesha?
Apri mengatakan, bahwa ia menanggapi hal ini dengan sangat positif karena mahasiswa tidak perlu membayar tiket yang mahal hanya untuk melihat artis yang mereka sukai.
“Siapa juga yang gatau Geisha, dengan modal 2 ribu doang bayar parkir kita bisa menonton konser secara gratis jadi itu otomatis akan memperbanyak partisipasi mahasiswa untuk hadir dalam kegiatan Dies Natalis, ini bener-bener positif banget buat kegiatan Dies Natalis ini,” ujarnya kembali.

Ratih dan Triartayani mengungkapkan pendapat yang senada, perasaan senang dan rasa syukur mereka sebagai mahasiswa yang merantau.
“Karena sebagai anak kost yang merantau jauh kemungkinan tidak bisa memiliki uang saku yang cukup banyak jadi hal tersebut merupakan kesempatan untuk kami sebagai mahasiswa dapat mengikuti konser musik apalagi dalam jenjang nasional,” kata Ratih (foto kiri).
“Jadi konser yang diadakan disini itu kan bertaraf nasional, tentu saja saya sebagai anak kost sangat senang karena tidak perlu membeli tiket. Tentunya untuk masyarakat pasti senang bisa menonton gratis,” kata Triartayani (foto kanan).

Dimas juga mengatakan, bahwa ini inovasi dari Dies Natalis ke-31 Universitas Pendidikan Ganesha. “Sangat bagus untuk kita menjalin hubungan antar fakultas semoga dies-dies kedepannya nanti ada artis-artis nasional atau event-event yang bermanfaat lagi bagi kita semua, khususnya di masing-masing fakultas untuk menampilkan produk atau keahlian dari mahasiswa sendiri,” ungkapnya.
Mengutip kesan, pesan dan harapan dari sejumlah mahasiswa-mahasiswi Undiksha yang telah merayakan Dies Natalis ke-31 selama seminggu terakhir, terungkap gambaran yang bervariasi dan penuh warna. Dari sudut mereka memberikan perspektif yang berbeda mengenai serangkaian kegiatan yang telah berlangsung.
Apri menyatakan, bahwa Dies Natalis ke-31 Undiksha memiliki ciri khas tersendiri. Menurutnya, acara tersebut telah direncanakan dengan baik, fokus yang jelas, memberikan kesan yang seru serta meriah. Ia menyoroti pemecahan Rekor MURI dengan penari joged sebanyak 1.131, yang dianggapnya sebagai pencapaian positif dan perubahan citra budaya joged yang semakin baik.
“Untuk compare antara Dies Natalis sebelumnya itu adalah dari lombanya. Lombanya (tahun ini) itu yang bener-bener dikurangi banget jadi partisipasi mahasiswa itu menurutku kurang banget sehingga mahasiswa cuma menghadiri acara-acara kayak expo, beberapa konser yang turut dimeriahkan di Dies Natalis ini,” ungkapnya.
Selanjutnya pesan dan harapan yang ingin ia sampaikan lebih kepada kreativitas dan inovasi, “Kemudian untuk pembenahan lagi ya, menurutku untuk lomba-lomba yang sudah ada itu lebih baik dikembalikan saja karena itu merupakan salah satu hal yang kita cari di Dies Natalis jadi walaupun memang ada persaingan tapi itu yang membuat kita bersemangat dan berambisi dalam perkuliahan contohnya seperti debat karena itu salah satu lomba yang aku pengen ikutin sebenarnya selain itu juga kayak olahraga,” tambah Apri.
Ratih menyatakan, bahwa ia sangat merasa senang sekaligus merasa kagum dalam acara Dies Natalis ke-31 Undiksha ini dengan adanya serangkaian acara yang telah dilaksanakan sungguh sangat luar biasa. Berikutnya pesan dan harapan yang ingin disampaikan lebih mengarah untuk Dies Natalis tahun depan bisa lebih baik lagi dari tahun sekarang. “Bahkan semoga apa yang telah dilaksanakan dalam Dies Natalis tahun ini tetap dapat dilaksanakan di tahun depan bahkan lebih bagus lagi,” ungkap Ratih dengan antusias.
Mahasiswi lain, Triartayani menyatakan bahwa ia sangatlah senang bisa ikut serta dalam acara Dies Natalis Undiksha untuk pertama kali nya sebagai mahasiswa semester 1, dengan acara Dies Natalis ke-31 ini membuat ia merasa senang karena dapat melihat parade dari seluruh fakultas dan bisa melihat serangkaian kegiatan Expo yang dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Undiksha ke-31.
Selanjutnya pesan dan harapan yang disampaikannya mengenai keinginan untuk kembali terlibat dalam perayaan Dies Natalis Undiksha. Pesan kepada rekan-rekan mahasiswa Undiksha adalah “Tetap semangat dan tunjukkan sesuatu yang terbaik di Dies Natalis Undiksha tahun depan” ujarnya.
Terakhir, Dimas Pramudita menyampaikan dibandingkan dengan Dies Natalis sebelumnya dengan tahun ini menurutnya lebih memprioritaskan tentang arti kekeluargaan dan keharmonisan, jadi tidak ada persaingan yang begitu intens antar fakultas seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
“Harapannya seluruh civitas akademika, dapat berkolaborasi dan memeriahkan kegiatan Dies Natalis. Karena kemarin itu masih sepi kalau menurut saya itu belum semua mahasiswa atau civitas akademika ikut berkecimpung dalam memeriahkan Dies Natalis ke-31. Harapannya kedepannya mahasiswa punya kesadaran dalam memeriahkan ulang tahun undiksha yang lebih maju dan lebih meriah kedepannya,” ujar Dimas di akhir sesi wawancara.
Berbagai pandangan ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai Dies Natalis Ke-31 Universitas Pendidikan Ganesha. Dari antusiasme hingga harapan, suara mahasiswa menjadi landasan untuk terus meningkatkan kualitas perayaan Dies Natalis Universitas Pendidikan Ganesha di masa yang akan mendatang.
Penulis:
- Angga Saputra
- Agung Ayu
- Devi A.