Sosialisasi PKKMB tahun ini kembali dilaksanakan di dua tempat yang berbeda walaupun jumlah mahasiswa yang diterima lebih sedikit. Beberapa kelompok mahasiswa baru terlihat berkumpul di auditorium dan kelompok lainnya diarahkan menuju gedung Student Centre. Hal tersebut memicu tanda tanya besar di benak kami. Apakah gedung yang belum rampung tersebut sudah boleh digunakan untuk kegiatan mahasiswa?
Prof.Dr. Drs. I Ketut Sudiana, M.Kes, selaku Wakil Rektor III mengatakan bahwa gedung di sebelah UPT-TIK tersebut sebenarnya menjadi pilihan terakhir sebagai tempat agenda sosialisasi untuk mahasiswa baru. Kegiatan pengenalan kehidupan kampus tahun lalu dilaksanakan di auditorium dan gedung kesenian. Namun, pihak kampus tidak mendapat izin untuk menggunakan gedung tersebut tahun ini karena adanya pembangunan. Pilihan lain jatuh kepada GOR Bhuana Patra, tetapi pilihan ini bukanlah solusi yang tepat bagi panitia karena kegiatan PKKMB bersamaan dengan berlangsungnya perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan di sana.
Beliau juga menambahkan bahwa adanya panduan nasional terkait perizinan pelaksanaan kegiatan pengenalan kampus membuat panitia kembali memutar otak karena kegiatan tahunan tersebut tidak boleh dilaksanakan di luar kampus. Walaupun mereka sudah berusaha mencari alternatif lain di luar kampus, seperti Gedung Kesenian, GOR Bhuana Patra, dan Gedung IMACO, mereka akhirnya tetap mengikuti panduan yang ada. Pelaksanaan kegiatan sempat direncanakan di dua gedung besar di Jineng Dalem. Namun, faktor jarak yang terlalu jauh dan kemungkinan adanya keramaian yang mengganggu masyarakat membuat mereka kembali berpikir dua kali untuk memakai tempat tersebut. Alternatif tempat yang luas dan mampu menampung beberapa kelompok mahasiswa akhirnya jatuh pada gedung Student Centre dengan berbagai kekurangan yang ada akibat tahap akhir pembangunan yang belum mencapai 100%.
“Kemarin itu sifatnya mendadak untuk mencari ruangan besar dan memang di sana masih belum lengkap dan selesai 100%. Namun, mahasiswa yang meminta apakah gedung tersebut bisa digunakan dan mereka juga berkoordinasi dengan Wakil Rektor III. Saya selaku bidang umum akhirnya menugaskan staff untuk melengkapi kebutuhan minimal yang bisa dilengkapi, supaya mahasiswa bisa menyewa toilet portable,” terang Bapak Dr. I Wayan Artanayasa, S.Pd., M.Pd selaku Wakil Rektor II saat ditemui di ruangannya. Penyediaan toilet portable ini dilakukan bukan tanpa alasan. Toilet-toilet di gedung tersebut belum bisa digunakan sehingga penggunaan toilet ini menjadi alternatif. Selain toilet, beberapa hal lain juga tampak belum sepenuhnya dalam tahap finishing, sesuai dengan perkataan Wakil Rektor II dan III, seperti beberapa jendela yang hanya berisi frame tanpa kaca di lantai 3, plafon yang belum sepenuhnya dicat, ruangan yang masih kosong, dan lain-lain.
Wakil Rektor II sudah meminta PPK untuk menyelesaikan tahap finishing gedung sesegera mungkin. Beliau berharap tahun ini gedung tersebut sudah selesai dan bisa digunakan untuk kegiatan kemahasiswaan. Beliau juga berkata akan berkoordinasi kembali dengan Rektor terkait fungsi Student Centre jika gedung tersebut sudah rampung. “Bersabarlah karena dalam mengerjakan sesuatu itu ada tahapan-tahapannya,” ujar beliau.
Akankah Student Centre benar-benar rampung di penghujung tahun ini ? Bagaimana keputusan final Rektor nantinya ? Mari kita tunggu kelanjutannya.
Penulis:
Tim 2 dan Tim 3