
‘Jarang ada event, sehingga mahasiswa ke kampus hanya untuk belajar setelah itu pulang. Kalau ada HM, event tersebut terlaksana dan bisa ikut berpartisipasi menjadi panitia’ ungkap salah kelompok belajar saat ditemui di Kampus Denpasar pada (29/4)
‘Saya kurang tau permasalahnnya, yang saya dengar ada provokator tapi entah dari Singaraja atau Denpasar saya kurang tahu juga karena saya tidak ikut campur dalam masalah ini. Terus saya dengar habis suksesi bahwa HMUPPBM Denpasar dibekukan itu keputusan dari pimpinan Singaraja dan Denpasar. HMUPPBM dibekukan sementara, jika ada perkembangan nantinya akan dibentuk kembali kepengurusannya’ Ungkap Riski, ketua HMJ Pendas
Desus dan desus mulai bermunculan mengenai dibekukannya HM di kalangan mahasiswa hingga muncul beberapa kekaburan dan keragunan mengenai alasan dibalik dibekukannya HMUPPBM. Mahasiswa merasakan sekali perbedaan ada atau tidaknya peranan HM dikampus.
‘Biasanya UPP Denpasar mengadakan Ospek khusus untuk mahasiswa yang belajar di UPP, namun karena HM dibekukan maka belum ada kepastian apakah akan ada ospek atau tidak. Kemudian apabila ada kegiatan, ketua UPP langsung koordinasi ke korti. Kortilah yang menjadi jembatan komunikasi. Contohnya pada saat upacara bendera, segala alat penunjang yang dibutuhkan biasanya disiapkan oleh HM. Namun sekarang, dialihkan ke korti dan kelas yang bertanggungjawab untuk itu’ ungkap salah satu mahasiswa
Komunitas yang dibentuk di UPP Denpasar sebanyak 13 dengan tujuan menampung minat dan bakat mahasiswa. ‘Kalau mengikuti UKM, mahasiswa di Denpasar harus ke Singaraja itupun jadinya kurang efektif. Dimana jaraknya juga lumayan maka nya dibuatkan komunitas’ ungkap Windu, wakil HMJ Pendas (21/4)
‘Sebelum dibekukan, semua komunitas itu ada dibawah naungan HM. Jadi komunikasi berkoordinasi dengan HM mulai dari kegiatan seperti ikut lomba. Namun karena HM dibekukan, komunitas sekarang berkoordinasi dengan dosen pembina’ ungkap salah satu komunitas
Pesan dan kesan berterbangan dari mahasiswa untuk HMUPPBM mulai dari kinerja, konsisten dan komitmennya.
Bagaimana tanggapan dari pimpinan FIP? Mari tunggu kelanjutannya
Penulis:
-
Lily
- Puja